Profil Pengusaha :
Nama Pemilik Usaha : Ibu Sulis
Usaha : Noniq Hand Made
Alamat Rumah : Cimanggis
Alamat Usaha : Jl. Juanda, Depok Jawa Barat
Omset : Rp 500.000 - Rp 2.000.000 per hari
Hasil Wawancara :
Karena Ibu Sulis berhenti bekerja dan hobi menjahit, Ibu Sulis mempunyai inisiatif untuk mendirikan sebuah home industri hand made yang diberi nama “NONIQ Hand Made”. sebelum Ibu Sulis mendirikan usaha tersebut beliau bekerja disalah satu perusahaan di Jakarta.
Faktor utama yang mendorong Ibu Sulis membuka usaha krupuk ini karena beliau mempunyai hobi menjahit, kebetulan beliau juga berhenti bekerja dan beliau mengisi waktu luangnya untuk membuat kerajinan tangan yang selama ini sudah menjadi hobinya. Dan Ibu Sulis juga ingin menyalurkan hobi dan kreatifitasnya dalam home industri hand made ini, selain itu Ibu Sulis juga ingin menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar rumahnya yang kreatif dan berseni.
Modal awal yang digunakan Ibu Sulis untuk membuat usaha ini sebesar Rp 10.000.000. Uang ini berasal dari simpanan selama Ibu Sulis masih bekerja. Modal ini untuk membeli perlengkapan kaos, kair perca dan kerajinan tikar yang berasal dari tasikmalaya dan yogyakarta. Dan kerajinan tikar tersebut adalah bahan untuk membuat tas kreatifnya.
Tenaga kerja yang dimiliki Ibu Sulis berjumlah 4 orang. Dan selama usaha ini berdiri tidak semua karyawan dapat dipekerjakan semua. Karena tergantung jumlah banyaknya pesanan. Jika yang memesan tidak lebih dari 25 pesanan mungkin hanya 2 orang saja yang dipekerjakan.
Promosi awalnya dilakukan dengan mengikuti bazar yang berada tidak terlalu jauh dari tempat usahanya, seperti daerah Jakarta, Depok dan Bogor dan Ibu Sulis membuatkan brosur untuk usahanya tersebut. Ibu Sulis juga menawarkan hasil produksinya ke teman-teman melalui media online seperti Whatsapp, Facebook, BBM dan Instagram.
Selama Ibu Sulis mengikuti bazar, belum ada yang bisa menyaingi usahanya, karena usaha Ibu Sulis unik, kreatif dan berseni, belum ada saingannya. Beda jika kita menjual barang pabrikan, pasti banyak saingannya karena barang pabrikan yang banyak dan sama model dan gambarnya.
Keuntungan yang diperoleh dalam usaha hand made ini kurang lebih Rp 1.500.000 per satu hari mengikuti bazar jika tidak ada pemesanan. Besarnya kecilnya keuntungan yang diperoleh tergantung dengan banyak atau tidaknya pemesanan.
Hambatan yang dialami selama penjualan yang paling utama karena cuaca, seperti hujan sedikit sekali orang yang berkunjung. Dan karena usaha ini bukan kebutuhan primer, jadi tidak seperti makanan yang selalu laku banyak yang terjual.
Mungkin hanya orang yang suka dengan hand made dan barang yang unik saja yang sering membeli. Karena barang yang dijual butuh ketelitian, ketekunan dan ada seni di dalamnya dan tidak memakai mesin, maka harganya juga agak mahal, mulai dari 70.000an sampai dengan ratusan ribu. Beda dengan barang pabrikan yang memakai mesin yang mungkin sudah bisa dijual dengan harga 50.000an dan sudah termasuk untungnya.
Harapan kedepannya ingin memperbesar usaha ini, ingin memiliki karyawan yang lebih banyak lagi dan memperkenalkan hand made ini lebih luas lagi. Mempunyai butik sendiri agar bisa berjualan tidak di jalanan yang memiliki hambatan dengan cuaca. Tetapi tetap ingin berjualan di jalanan karena jika berjualan dijalanan yang berpindah-pindah tempat bisa mendapatkan teman yang lebih banyak dengan sesama penjual. Jika hanya dibutik saja mungkin hanya bertemu dengan spg dan pembeli yang berkunjung.
0 Response to "Wawancara Dengan Pengusaha NONIQ Hand Made"
Posting Komentar