Berdoa memohon kepada Allah agar diberi kemudahan mendapatkan
jodoh, hukumnya diperbolehkan. Termasuk memohon agar orang tertentu
dijadikan jodoh kita. Allah memerintahkan kita berdoa dan menjanjikan
kita untuk memberikan ijabah.
Allah berfirman,
Rabb kalian berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku ijabahi doa kalian.” (QS. Ghafir: 60).
Doa ini bersifat umum, untuk kebaikan dunia dan akhirat. Dulu ada
sebagian ulama memohon kepada Allah semua kebutuhannya, sampai minta
garam.
Dalam al-Mudawanah dinyatakan,
قال وأخبرني مالك عن عروة بن الزبير قال: بلغني عنه أنه قال: إني لأدعو الله في حوائجي كلها في الصلاة حتى في الملح
Ibnul Qosim mengatakan, Imam Malik pernah menyampaikan kepadaku, dari Urwah bin Zubair
Telah sampai kepadaku berita dari Urwah, bahwa beliau mengatakan,
“Saya berdoa kepada Allah untuk semua kebutuhanku dalam shalat, sampai
saya meminta garam.” (al-Mudawwanah, 1/192).
Hanya saja, perlu kita pahami bahwa tidak semua doa Allah wujudkan sebagaimana yang diminta hamba-Nya.
Terkadang Allah simpan menjadi pahala yang nantinya akan diberikan ketika di hari kiamat. Dan terkadang Allah wujudkan dalam bentuk Allah selamatkan dia dari musibah, yang senilai dengan doa yang dia minta.
Dari Abu Said al-khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ
لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ
بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا
أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ
مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا
Setiap muslim yang berdoa kepada Allah – selama bukan doa yang
mengandung dosa atau memutus silaturahmi – pasti akan Allah ijabahi
permohonannya dengan salah satu dari 3 bentuk:
[1] Allah segerakan doanya, atau
[2] Allah simpan doanya untuk diberikan ketika di akhirat, atau
[3] Allah selamatkan darinya musibah yang semisal dengan apa yang dia minta.
[2] Allah simpan doanya untuk diberikan ketika di akhirat, atau
[3] Allah selamatkan darinya musibah yang semisal dengan apa yang dia minta.
(HR. Ahmad 11133 dan dihasankan oleh Syuaib al-Arnauth).
Karena itu, jika kedepannya Allah takdirkan Anda menikah dengan
pasangan idaman Anda, alhamdulillah, dan perbanyak memuji Allah. Namun
jika yang terjadi sebaliknya, Allah tidak takdirkan Anda untuk menikah
dengan orang pilihan Anda, Anda tidak perlu putus asa, apalagi muncul
anggapan bahwa Allah mendzalimi Anda. Karena doa Anda tidak akan
disia-siakan.
Bisa jadi Allah tidak wujudkan sesuai yang kita minta, tapi Allah
wujudkan dalam bentuk lain yang lebih bermanfaat bagi Anda dan lebih
membahagiakan Anda. Sehingga Anda harus selalu mengedepankan sikap ridha
dalam menghadapi semua takdir Allah.
Sebagian ulama menyarakankan, berdoalah dengan meminta kebaikan yang
sifatnya lebih umum. Misalnya memohon kepada Allah agar diberi pasangan
yang baik untuk dunia dan akhirat Anda, suami yang soleh atau istri
yang solihah. Karena keterbatasan pandangan kita, bisa jadi kita cepat
menganggap bahwa si dia adalah yang terbaik buat Anda. Tapi ingat, Anda
tidak tahu masa depan dan Anda tidak tahu apa yang tersembunyi.
Pasrahkan pilihan yang terbaik itu kepada Allah, dan yakini, Allah memberikan yang terbaik untuk dunia dan akhirat Anda.
Allah befirman,
وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئًا وَهُوَ
خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ
وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 216)
Dan jangan lupa untuk shalat istikharah. Memohon pilihan kepada Allah.
Sumber: konsultasi Syariah
0 Response to "Apakah Boleh Berdoa Agar Seseorang Bisa Menjadi Jodoh Kita ?"
Posting Komentar