Secara umum kodrat berarti suatu keadaan yang sudah digariskan atau
ditakdirkan oleh Allah SWT dan tentu kodrat tersebut menjadi fitrah juga
bagi manusia. Sebagai wanita, tentu saja akan memiliki kodrat yang
sudah barang tentu untuk dijaga dan dipelihara.
Manusia yang melanggar kodratnya, ingin merubah kodratnya tentu tidak
akan mendapatkan manfaat dan hasil yang baik, melainkan rusaknya jati
diri, bertentangan dengan fungsi agama dan identitas yang sesungguhnya.
Berikut adalah penjelasan mengenai kodrat wanita dalam islam.
Dampak Manusia yang Melanggar Kodrat
Kodrat yang sudah Allah tetapkan bukan tanpa adanya perhitungan dan juga ketetapan yang berdasarkan hukum keseimbangan.
Begitupun wanita yang memiliki kodrat, jika dilanggar atau ditentang
maka akan berdampak pada rusaknya diri wanita tersebut. Hal ini
sebagaimana Allah sampaikan dalam QS Ar Rahman,
“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” (QS Ar Rahman : 7-9)
Dalam penciptaanya segala yang ada di langit dan bumi Allah telah
menciptakannya dengan keadilan. Arti adil adalah sesuai dengan fungsi,
tujuan, potensi, dan tidak berat sebelah.
Sering kali manusia yang tidak menjaga keseimbangan dan keadilan
tersebut, maka akan mendapatkan dampak yang buruk bagi kehidupannya.
Seperti misalnya wanita yang ingin menjadi seperti lelaki atau
sebaliknya.
Fungsi wanita dan laki-laki sudah jelas berbeda, ketika dilanggar
kodratnya maka dampaknya akan dirasa oleh diri sendiri bahkan
masyarakat. Seperti munculnya kaum lesbian, homoseksual, dsb.
Hal ini sebagaimana disampaikan Allah dalam Al-Quran, bahwa apa yang
dikerjakan manusia tentu akan berefek kepada masing-masing sesuai dengan
apa yang dilakukannya.
“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang)
dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang
mereka kerjakan.” (Al An’am : 32)
Kodrat yang Terdapat Pada Wanita
Agar sesuai dengan apa yang Allah turunkan dan fitrah yang terdapat pada wanita, maka wanita pun harus menyadari dan memahami fitrah atau kodrat apa saja yang ada dalam dirinya.
Sehingga kodrat tersebut dapat dijaga, dipelihara, dan dioptimalkan
sebagaimana tujuan Allah dalam menciptakannya. Berikut adalah beberapa
kodrat wanita, sebagaimana Allah ciptakan.
- Bentuk Fisik
Wanita pada dasarnya memiliki fisik yang sangat berbeda dengan
laki-laki. Wanita memiliki ciri fisik yang cantik, feminim, sangat
gemulai dan menyimpan potensi keindahan yang lebih dibanding dari
laki-laki.
Laki-laki dengan fisiknya memiliki kesan maskulin, kuat, dan memiliki
tenaga yang lebih dibanding wanita. Hal ini tentu menjadi kodrat bagi
wanita bahwa wanita selalu berkesan cantik, walaupun setiap orang
memiliki pandangan berbeda mengenai kecantikan.
Bagaimanapun, kecantikan dan keindahan fisik adalah anugerah Allah
bagi manusia, dan dijadikan indah pandangan terhadap wanita bagi
laki-laki, karena keindahan fisik wanita adalah hal yang menarik bagi
laki-laki.
Untuk itu, kodrat wanita ini sudah menjadi fitrah dan anugerah dari
Allah bagi wanita. Jika dirubah atau dibuat bertentangan maka akan
berefek pada ketidaktertarikan laki-laki pada perempuan, dan hasrat
untuk dapat memenuhi kebutuhan seksual dari laki-laki tentu akan
berkurang. Padahal dari kebutuhan itulah akan muncul generasi manusia
baru di dunia.
- Fungsi Fisik (Haid, Hamil, dan Menyusui)
Fungsi fisik pada wanita diantaranya memiliki potensi yang sangat besar untuk keberlangsungan hidup manusia di muka bumi ini.
Wanita memiliki fungsi fisik yang fital dan itulah perjuangan atau
jihad bagi wanita jika dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jelas potensi
fisik ini tidak dimiliki oleh laki-laki dan peran laki-laki tidak bisa
menyamai sebagaimana wanita.
Fungsi fisik tersebut diantaranya adalah fungsi rahim untuk
mengandung, payudara untuk menyusui, dan tentu hormon-hormonal lain yang
berfungsi untuk mendukung peran wanita sebagai ibu, istri, bagi suami
dan anak-anaknya.
Fungsi ini jika dirubah dan ditentang, maka akan berefek pada
keseimbangan tubuh wanita itu sendiri dan pada keseimbangan di
masyarakat. Bayangkan saja jika wanita-wanita tidak mau mengandung,
menyusui, dan melahirkan.
Tentu tidak akan ada generasi baru, penerus kehidupan keluarga, dan
keberlangsungan peradaban di muka bumi. Untuk itu, fungsi tersebut tidak
mungkin ditentang atau dirubah. Bahkan Allah menempatkan wanita yang
mengandung, melahirkan, menyusui sebagai jihad tersendiri yang pahalanya
besar.
- Aspek Emosional – Rasa
Wanita memiliki aspek emosional atau rasa yang lebih sensitif
dibandingkan laki-laki. Hal ini menjadi wajar karena tugas seorang
wanita yang utama adalah sebagai seorang ibu untuk mendidik anak-anaknya
penuh kasih sayang dan cinta.
Untuk itu, fitrah ini bukan hanya sebagai kelemahan wanita melainkan
potensi kelembutan, kasih sayang, dan kesabaran wanita dalam mendidik
anak-anaknya serta mengelola hubungan rumah tangga bersama suami.
- Aspek Universal sebagai Manusia
Wanita tentunya sebagai manusia memiliki kodrat yang juga
sebagaimana manusia pada umumnya. Hal ini seperti memiliki akal,
perasaan, fungsi jiwa, dan lain sebagainya.
Untuk itu, sejatinya wanita dan laki-laki sama manusia yang memiliki
potensi yang sama. Berbeda hanya pada aspek fungsi dan perannya saja.
Cara Menjaga Kodrat
Agar sesuai dengan kodrat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT tentu wanita bertugas untuk menjaga kodrat tersebut secara baik dan sesuai aturan agama.
Hal ini bisa dilakukan dengan memahami fungsi-fungsi dari apa yang
Allah anugerahkan Allah kepadanya. Selain itu wanita juga harus menjaga
kodrat itu dengan cara mengkondisikan lingkungan yang kondusif dan
sesuai dengan nilai-nilai agama agar dapat terus berjalan kodrat
tersebut sesuai dengan perintah Agama atau yang telah Allah perintahkan.
Sumber: dalamislam.com
0 Response to "Kodrat Wanita Dalam Agama Islam"
Posting Komentar